5 Fitur Twitter Untuk Melawan Dan Menjaga Penggunanya Dari Ancaman Bullying

Perkataan kasar atau menyinggung bisa ditemukan dimana pun dan bagaimanapun bentuk kata tersebut. Termasuk dalam media masa online seperti Twitter. Cyber Bullying atau perundungan online adalah masalah umum yang harus dihadapi oleh banyak platform media sosial. Media sosial dengan logo burung biru ini sendiri sudah berupaya melawan perundungan dengan keluarkan fitur. Fitur Twitter apakah itu? Berikut informasi lebih lanjut. 

Inilah Beberapa Cara Atau Fitur Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Melawan Bullying Di Twitter

1. Rethink (Pikirkan Kembali Sebelum Mengirim Atau Balas Twitter)

Ya seperti namanya, kamu pasti sudah bisa tebak apa maksud fitur yang satu ini. Pemilik akun akan mendapat sebuah notifikasi yang akan meminta untuk memikirkan kembali sebelum mengirim atau membalas suatu cuitan. Cara ini diharap bisa bantu cegah dan lawan aksi bullying ataupun pelecehan di Twitter. Rethink ini dijalankan dengan otak buatan atau AI (artifisial intelijen) yang akan mendeteksi kandungan dan arti kata yang akan di post. 

Jika Ai mendeteksi komentar atau post yang akan dikirim mengandung kata yang kurang baik, maka notifikasi ini akan muncul. Notifikasi ini nantinya diharapkan membuat pengguna memikirkan kembali, melakukan revisi, atau mengurungkan post. Pengguna akan diberi pilihan untuk konfirmasi balasan. Jika kata-kata tersebut masih mengandung kata ofensif, maka notifikasi Fitur Twitter akan terus muncul sebelum pemilik akun bisa mengirim posting atau komentar tersebut.  

2. Menu Untuk Membatasi Balasan Twit 

Tidak jauh dengan upaya platform social media lainnya, Twitter juga hadirkan fitur dimana pembatasan balasan berlaku. Tujuan utama fitur ini adalah untuk mengontrol dan batasi siapa saja yang bisa balas kicauan yang kamu lakukan. Komponen baru ini nantinya akan muncul ketika kamu akan unggah kicauan. Jika sebelumnya kamu dapat notifikasi karena terdapat kata ofensif, di sini kamu akan dapat menu tambahan untuk mengatur partisipan dalam obrolan. 

Sama halnya dengan Instagram yang menggunakan filter post, fitur ini pun bertujuan dan punya fungsi yang sama. Bedanya, kamu bisa langsung atur partisipan sesaat sebelum mengirim tweet. Menu ini terdiri dari tiga pilihan, global, group, panel, dan pernyataan. Setelah memilih sesuai kebutuhan, maka akun yang bisa balas, lihat, atau retweet post milikmu akan sesuai dengan pilihan restriksi yang sudah kamu tentukan sebelumnya. 

3. Artificial Intelligence Untuk Mendeteksi Kata Ofensif 

Sebenarnya fitur ini masih berkaitan dengan fitur Twitter “Rethink” pada urutan pertama. Sistem Ai yang dimiliki Twitter akan cek semua post atau tweet yang akan dikirim. Dalam hal ini, kamu akan mendapat peringatan dari Twitter berupa notifikasi yang jelaskan bahwa tulisan yang kamu buat mengandung kata atau arti ofensif. Biasnya AI mengecek dengan membandingkan pada post lainnya. Sayangnya AI tidak akan bisa mengecek semua kata 100% akurat. 

4. Twitter Menghapus Posting Yang Berunsur Bully

Platform ini semakin memperketat keamanan dan kenyamanannya dengan menghapus tweet yang memiliki unsur merendahkan dan menyinggung penyakit, umur, dan kelainan fisik seseorang. Tindakan ini tidak semata – mata dilakukan Twitter begitu saja, namun dari hasil report (ada yang melaporkan suatu tweet). Tentunya hal ini tidak datang dengan begitu saja, asal report lalu dan dihapus. Perlu penyaringan intensif untuk mengetahui mana yang bisa ditolerir atau tidak. 

5. Menghapus Tweet Yang Sudah Lama Bisa Jadi Fitur Terbaik

Bisa dibilang fitur ini memang cukup baru di kalangan pengguna Twitter. Lalu bagaimana jika kamu secara tidak sengaja temukan kiriman lama kamu yang sedikit ofensif? Fitur Twitter yang paling bisa diandalkan adalah menghapus tweet tersebut. Memang kamu tidak akan didenda atau diblokir platform, tapi lebih baik hindari pertikaian sebelum menjadi besar. Kamu bisa hapus tweet dari menu profil, pilih status, dan hapus tweet tersebut. Selesai!

Secara garis besar, sosial media rentan dan kerap kali dijadikan tempat perundungan online yang merugikan banyak pihak. Pihak pengguna dan pemilik akun ataupun platform itu sendiri. Karena itulah tidak sedikit upaya yang sudah dilakukan. Termasuk dengan merilis beberapa fitur untuk mengurangi, menjaga, dan melawan komentar atau tweet negatif. Jadi, apa kamu tahu fitur ini? Yuk ikut proaktif kurangi cyber bullying dengan 5 cara tersebu