Final IBL 2004 – Satria Muda Britama Juara

Satria Muda Britama Jakarta pada akhirannya hadir untuk juara Liga Bola Basket Indonesia (IBL) setelah mengalahkan tim sekota Hewlett Packard Aspac dengan skor akhir 2-0.Pekan lalu di Britama Gelaran, Sport Mall Kelapa Gading, Satria Muda menang 60-42. Di pertandingan kedua di Hall Basket Istora Senayan, Minggu (29/8/2004), mereka balik lagi memetik kemenangan dengan skor 67-59. Bukan hanya merengkuh gelar pertamanya kali sejak tahun 1999 (Kobatama), Satria Muda mengakhiri dominasi Aspac yang dalam 4 tahun terakhir tidak pernah kehilangan piala pemenangnya.

Bermain di depan 3000 penonton, dua tim sukses menunjukkan tontonan yang luar biasa. Di set pertama Aspac, yang bertindak sebagai tuan-rumah, cenderung atur permainan karena defence ketat yang digalang oleh Riko Hantono dan rekan-rekan. Satria Muda dibikin hanya mempercayakan lemparan-lemparan jauh. Setelah Satria Muda menuai angka pertama melalui Amin Prihantono, mereka lalu terkunci di angka 7. Selain itu Aspac dapat tingkatkan angka melalui Mario Wuysang dan Antonius Joko.

Tapi perlahan-lahan Satria Muda bisa keluar tekanan Aspac dan sukses melepas beberapa lemparan tiga angka. Kuarter ini selesai 20-16 buat Aspac.Di set kedua defence Aspac cukup benyek dan Satria Muda bisa memotong minus angkanya dan menyamakan status 22-22. Tapi sejak itu Aspac sukses kembali kuasai permainan. Three point shot Wuysang dan Andi Poejakesuma membantu tim tuan-rumah tutup set pertama di angka 38-33.Aspac melanjutkan keperkasaannya sampai akhir set ketiga.

Tapi di set keempat Satria Muda bangun dan kerjakan lemparan-lemparan tiga angka yang akurat. Prosentase three point shot mereka naik jadi 39%.Selain itu Satria Muda sukses hadirkan defence yang bagus dan membuat frustasi beberapa pemain Aspac. Di kuarter ini Aspac hanya diberi kesempatan tingkatkan tujuh poin, sedang Satria Muda terus melejit dari 44 jadi 67, dan menang.Menurut kepala pelatih Satria Muda Fictor Roring, pihaknya tidak menyangka bisa mengalahkan Aspac, terutamanya karena di set reguler mereka sering kalah dari skor cukup mutlak juga.

Tapi buatnya tidak ada yang tidak mungkin.”Sekarang ini kami bisa stop dominasi Aspac. Bila bisa di depan dominasi itu dapat diruntuhkan,” papar Fictor ke reporter.Lolik pemain terbaik Pada istirahat set pertama panitia memberitahu beberapa nama peraup penghargaan musim ini. Diputuskan untuk pemain terbaik alias Most valuable Player (MVP) adalah I Made “Lolik” Sudiadnyana dari klub Bhinneka Sritex Solo. Berkenaan MVP final jatuh ke tangan Wahyu Widayat Jati dari Satria Muda.Diputuskan untuk anggota all defensive team adalah Riko Hantono (Aspac), Roni Setiawan (CLS Good Day), Tjokorda (Citra Satria), Lolik, dan Deni Sartika (Bima Sakti). Tim fair-play adalah Avian Bima Sakti, sebentar wasit reguler terbaik jatuh ke Edi Suprayitno asal jawa Timur.

Bermain di muka 3000 penonton, dua tim sukses menunjukkan tontonan yang luar biasa. Di set pertama Aspac, yang bertindak sebagai tuan-rumah, cenderung atur permainan karena defence ketat yang digalang oleh Riko Hantono dan rekan-rekan. Satria Muda dibikin hanya mempercayakan lemparan-lemparan jauh. Setelah Satria Muda menuai angka pertama melalui Amin Prihantono, mereka lalu terkunci di angka 7. Selain itu Aspac dapat tingkatkan angka melalui Mario Wuysang dan Antonius Joko.

Tapi perlahan-lahan Satria Muda bisa keluar tekanan Aspac dan sukses melepas beberapa lemparan tiga angka. Kuarter ini selesai 20-16 buat Aspac.Di set kedua defence Aspac cukup benyek dan Satria Muda bisa memotong minus angkanya dan menyamakan status 22-22. Tapi sejak itu Aspac sukses kembali kuasai permainan. Three point shot Wuysang dan Andi Poejakesuma membantu tim tuan-rumah tutup set pertama di angka 38-33.Aspac melanjutkan keperkasaannya sampai akhir set ketiga.

Tapi di set keempat Satria Muda bangun dan kerjakan lemparan-lemparan tiga angka yang akurat. Prosentase three point shot mereka naik jadi 39%.Selain itu Satria Muda sukses hadirkan defence yang bagus dan membuat frustasi beberapa pemain Aspac. Di kuarter ini Aspac hanya diberi kesempatan tingkatkan tujuh poin, sedang Satria Muda terus melejit dari 44 jadi 67, dan menang.Menurut kepala pelatih Satria Muda Fictor Roring, pihaknya tidak menyangka bisa mengalahkan Aspac, terutamanya karena di set reguler mereka sering kalah dari skor cukup mutlak juga.

Tapi buatnya tidak ada yang tidak mungkin.”Sekarang ini kami bisa stop dominasi Aspac. Bila bisa di depan dominasi itu dapat diruntuhkan,” papar Fictor ke reporter.Lolik pemain terbaik Pada istirahat set pertama panitia memberitahu beberapa nama peraup penghargaan musim ini. Diputuskan untuk pemain terbaik alias Most valuable Player (MVP) adalah I Made “Lolik” Sudiadnyana dari klub Bhinneka Sritex Solo. Berkenaan MVP final jatuh ke tangan Wahyu Widayat Jati dari Satria Muda.Diputuskan untuk anggota all defensive team adalah Riko Hantono (Aspac), Roni Setiawan (CLS Good Day), Tjokorda (Citra Satria), Lolik, dan Deni Sartika (Bima Sakti). Tim fair-play adalah Avian Bima Sakti, sebentar wasit reguler terbaik jatuh ke Edi Suprayitno asal jawa Timur.